Shutter Island (2010)

Shutter Island (2010)

Film ini bercerita tentang sebuah pulau terpencil yang jauh dari daratan. hanya bisa ditempuh melalui kapal laut. Tempat dipulau itu adalah Rumah Sakit Jiwa yang dikelola oleh pemerintah. didalamnya tentu saja banyak dihuni oleh Pasien-pasien gila yang aneh-aneh tingkah lakunya. dan terdapat Bangsal-bangsal untuk pasien di dalam RS tersebut.
Edward “Teddy” Daniels (Leonardo Di Caprio), Seorang detektif pria yang yang ditugaskan mencari seorang pasien yang bernama Rachel Solando. Dia merupakan seorang duda dari istri yang meninggal pada saat kebakaran. Dia memiliki kemampuan mengingat wajah yang tinggi. Dahulu dia adalah seorang marinir angkatan darat. Sehingga dia selalu mengingat masa silamnya hanya dengan melihat atau mendengar sesuatu seperti yang terjadi didepan matanya di masa yang lalu.
Di film ini, Teddy  mengalami dejavu yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai pernah lihat, pernah merasa. Maskudnya ialah mengalami suatu pengalaman yang pernah dirasakan sebelumnya. Para ahli Psikologi menggambarkan dejavu ini dengan istilah fenomena gunung es. Dimana permukaan air adalah batas kesadaran kita. Pikiran sadar kita ialah bongkahan es yang muncul pada permukaan laut, sedangkan pikiran bawah sadar kita ialah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut. Menurut mereka, sesungguhnya sebagian besar informasi yang kita terima tersimpan di pikiran bawah sadar kita dan belum muncul ke permukaan. Hanya sebagian kecil dari informasi yang kita terima benar-benar kita ingat atau sadari.
Di dalam film ini juga di gambarkan bahwa Teddy memiliki kepribadian ganda. Antara dia yang masa silam dan dia yang sekarang. Karena rasa cintanya pada istrinya, membuat Teddy mengalami dilema pada pikirannya. Dimana suara-suara istrinya masih terdengar olehnya dan mempengaruhi pola pikirnya. Sehingga dia sendiri tidak yakin pada dirinya sendiri.
Namun semua ini hanyalah fiktif yang diciptakan oleh seorang pasien bernama Andrew Laedis yang tidak lain adalah Teddy. Yang telah membunuh istrinya sendiri karena telah membunuh ketiga anak mereka. Dan Andrew pun menciptakan tokoh-tokoh imajinatif yang diperankan oleh pikirannya sendiri. Bahkan cerita tentang Rachel Solando itu sendiri tidak ada (ini terlihat di akhir-akhir film ini).