Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Dastan, anak Yatim piatu di Kerajaan Persia, diadopsi oleh Raja dan kerajaan angkat saudara, Tus (Richard Coyle) dan Garsiv (Toby Kebbell), dan pamannya, Nizam (Ben Kingsley) merencanakan menyerang kota suci Alamut, mereka mempercayai bahwa kota ini telah menjual senjata kepada musuh Persia. Dastan memimpin serangan kejutan dengan sukses kepada Alamut dan setelah bertarung dia mendapatkan pisau belati. Putri Alamut, Tamina, ditangkap dan setuju untuk menikahi Tus dalam rangka mencapai perdamaian.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.
Sharaman (Ronald Pickup), raja Persia, mencela Tus, karena menyerang Alamut dan menyarankan bahwa Dastan, daripada Tus, sebaiknya menikahi Tamina, Prince Dastan tanpa mengetahui memberikan hadiah yaitu jubah yang diracuni, diberikan kepada dia dari Tus, kepada ayahnya, yang mati setelah memakainya. Dastan disalahkan untuk pembunuhan rajamelarikan diri dari Alamut dengan putri Tamina. Di perkemahan pertama mereka, Tamina mencoba untuk membunuh pangeran Dastan dan memulihkan belati, Ketika itu Dastan mengetahui bahwa belati uti bisa memutar balik waktu. Ketika perjalanan pertama mereka, mereka berdua mndapati penyelenggara perlombaan burung unta yang kurang jujur dan juga pengusaha yang menolak pajak, Sheik Amar (Alfred Molina), dan temannya dari Afrika ahli melemparkan pisau bernama Seso (Steve Toussaint). Dastan menawarkan Tamina sebai budak untuk perlengkapan; akan tetapi, Amar mengkhianati Dastan karena dia mengenal Dastan sebagai pembunuh raja, untuk siapa ada hadiah diberikan. Dastan dan Tamina melarikan diri dan pulang ke Persia untuk pemakaman raja Sharaman; disini, Dastan mencoba memujuk pamannya Nizam bahwa dia tidak membunuh ayahnya. Dastan menyadari bahwa Tamina telah mengambil pisau belati itu; akan tetapi, dia melihat bahwa tangan Nizam terbakar. Garsiv dan penjaga kota datang dan mencoba menyerang Dastan dang dia dipaksa harus melarikan diri.
Dastan mendapati Tamina dan memberitahukan bahwa saudara jahat raja, Nizam, adalah pembunuh rajar. Ketika Tamina memberitahukan semuanya tentang belati itu, Dastan menyadari kenapa Nizam menginginkan belati arloji pasir waktu itu: untuk menggunakannnya ulang kembali ke masa mudanya dan tidak menyelamatkan Sharaman dari serangan singa supaya dia bisa menjadi raja sendiri. Dia menciptakan tuduhan palsu bahwa Alamut menjualk senjata kepada musuh Persia supaya dia bisa mendapatkan kota arloji pasir. Akan tetapi, pembukaan arloji pasir akan mengakibatkan apokaliptik badai pasir yang akan menghancurkan dunia. Sementara itu, Nizam mencoba meyakinkan Garsiv dan Tus bahwa Dastan mencoba menggulingakan dan membunuh mereka; akan tetapi dai tidak berhasil, dia akhirnya menyewa Hassansins, grup yang ahli menyerang yang dulu bekerja sebagai pembunuh royalti orang Persia, untuk membunuh Dastan.
Dastan dan Tamina dingakap lagi oleh Sheik Amar dan Seso, mencoba membangun kembali bisnisnya dengan memberi mereka kepada karunia besar. tetapi pada malam itu, ketika semuanya tertidur, Pemimpin Hassansin (Gísli Örn Garðarsson) menyerang kelompok oleh ular berbisa. Banyak dari kelompok mati, akan tetapi Dastan menggunakan belati untuk membunuh semua ular and menyelamatkan semuanya. Besok haninya, Dastan dan Tamina yang disertai oleh kelompok Sheik dan Seso pergi ke tempat suci rahasia di gunung dekat India, dimana mereka akan menyimpan belati itu. Akan tetapi, mereka menemui kelompok yang dipimpin oleh Garsiv. Dastan mengelola membujuk saudaranya bahwa dia tidak besalah, akan tetapi Hassansin datang dang menyerang mereka dan Garziv diserang dengan fatal. Serangan Hassansin, membunuh hampir semua orang dari kelompok, sementara Dastan dan Tamina pegi diam-diam ke tempat suci yang rahasia untuk menyembunyikan belati itu. Tamina mengatakan dia bersedia memberikan hidupnya untuk melindungi belati itu, tetapi Dastan menghentikan dia dan mengatakan bahwa dia tidak bersedia Tamina mati. Mereka berbagi diam dan romantis momen, akan tetapi mereka didapati dan diserang pemimpin Hassansin lyang bisa menmerebut belati dari Tamina. Tetapi, Dastan dilindingi oleh Garsiv dari Hassansin yang terakhir, Garsiv setelah itu meninggal oleh karena lukanya.
grup kembali ke Alamut untuk mengungkapkan kebenaran tentang Nizam dan belati waktu kepada Tus. Mereka mengetahui bahwa belati telah dikawal oleh Hassansin yang membunh Garsiv. Seso bersuka rela untuk membantu mengalahkan Hassansin dan menyelamatkan belati itu. Dia mengalahkan Hassansin di pertandingan akan tetapi mengakibatkan dirinya luka. Dia juga berhasil melemparkan belati itu ke Dastan sebelum dia menyerah oleh karena lukanya. Dastan menghadapi Tus dan menceritakan bagaimana belati itu berguna dan membunuh dirinya sendiri; Tus memutar balik aktu dan Dastan hidup kembali dan menyadari Dastan tidak besalah. Setelah itu, akan tetapi, Nizam datang dan membunuh Tus, meninggalkan penjaga Hassansin untuk membunuh Dastan. Belati sekali lagi berada di tangan Nizam, tetapi Dastan bisa mengalahakan Hassansin dengan pertolongan Tamina. Nizam pergi ke gua arloji pasir dibawah kota Alamut, juga Dastan dan Tamina mengambil jalan tersembunyi: sebuah terowongan bawah tanah. Setelah pertandingan kecil dengan pemimpin Hassansins, yang dilukai oleh mereka dan dibunuh dengan jatuh kedalam jurang, Dastan dan Tamina berciuman untuk yang pertama kalinya. Mereka menemui Nizam sebelum dia menusuk arloji pasir dengan belati itu, tetapi dia melempar Tamina dan di tepian jurang. Dastan memegang meraih Tamina; mengetahui dia tidak bisa menghentikan Nizam dan menyelamatkan Tamina, Tamina memberitahu Dastan untuk melepaskan dirinya karena ini adalah takdir dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi Dastan tidak rela melepaskan dia. Tamina mengaku dia mencintai Dastan, berharap mereka bisa bersatu, dan melepaskan, menjatuhkan Tamina untuk kematiannya dan mengkorbankan dirinya supaya Nizam dihentikan. Bersedih hati, Dastan melihat kejatuhan Tamina. Didorong untuk bertempur, Dastan berhasil menarik diri dari jurang itu. Nizam menusuk arloji pasir dengan belati, tetapi Dastan merait terus dan membuka belati, daripada mengaktifkannya, menyebabkan arloji pasir mengalir dengan bebas, daripada menghancurkan dunia. Time berulang kembali dimana Dastan menemukan belati, sekarang sepenuhnya menyadari semua yang telah terjadi.
Dastan menghentikan pengeungan kota Alamut, mengungkapkan pengkhianatan Nizam; Nizam menyerang Dastan, tetapi dia dibunuh oleh Tus. Setelah meminta maaf karena menggeladah kota Tamina, Tus menyarankan bahwa mungkin Tamina harus menjadi istri Dastan sebagai tanda yang baik. Pangeran Dastan mengembalikan belati waktu kepada Tamina, yang merubahkan pandangan Tamina kepada Dastan. Kemudian,mereka berdua jalan bersama, dan Dastan dan Tamina melakukan percakapan kecil, di mana Dastan mengisyaratkan pengetahuannya kekuasaan Belati itu dan Tamina mengatakan bahwa ia berharap untuk masa depan bersamanya.